REVIEW INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER CERITA, JANGAN MEMBACA KALAU TIDAK MAU TAHU MENGENAI DETAILNYA.
Rating: ★★★★
Category: Movies
Genre: Suspense/Science Fiction/Mystery
Cast :
Ninomiya Kazunari as Ryuhei Kagura
Etsushi Toyokawa as Detective Reiji Asama
Honami Suzuki as Doctor Mina
Katsuhisa Namase as Shiga
Anne Watanabe as Risa Shiratori
Kiko Mizuhara as Saki Tateshina
Platina Data bercerita tentang kehidupan di Jepang pada tahun 2017 dimana terdapat ilmuan ganteng *cough* bernama Ryuhei Kagura yang merupakan seorang jenius yang ahli di bidang DNA yang bersama dengan lembaganya (SARI) yang dimiliki oleh kepolisian pusat, berusaha mengembangkan suatu program untuk analisis dan membuat profiling DNA manusia.
Cerita dibuka dengan kasus pembunuhan misterius dimana pada setiap pembunuhan, si korban akan meninggal mengenaskan dengan satu buah tulang rusuknya hilang. Karena keanehan itu, Detective Reiji Asama yang ditugaskan untuk menyelesaikan kasus itu akhirnya menghadiri presentasi Ryuhei Kagura mengenai memprofilkan semua penduduk Jepang berdasarkan DNAnya.
Dari penjelasannya, Ryuhei menjelaskan kalau kita bisa tahu apapun mengenai seseorang (termasuk melihat bentuk ciri fisik manusia tersebut) apabila kita sudah mendapat sample DNAnya dengan demikian polisi jadi tidak akan kesulitan untuk mendapatkan siapa pelaku kejahatan apabila proses pendokumentasian DNA seluruh penduduk Jepang sudah tuntas dengan suatu software bernama PLATINA DATA.
Dengan cepat, Detective Reiji langsung menyadari bahwa ada kekurangan dari penelitian ini yaitu pengambilan sample DNA secara ilegal oleh Kagura pada semua orang di Jepang tanpa mereka ketahui, karena itu sejak awal Detective Reiji jadi tidak memiliki hubungan baik dengan Kagura.
Tak lama kemudian, ternyata terjadi kasus pembunuhan lagi di mana kali ini korbannya adalah Tateshina bersaudara yang ternyata merupakan salah satu staf terbaik di SARI dimana Saki Tateshina adalah seorang perempuan autis dengan kemampuan matematika yang sangat jenius. Ia sedang berusaha mengembangkan program bernama Mogul yang merupakan penyempurnaan dari sistem di Platina Data untuk menghilangkan bug yang mungkin terjadi.
Polisi yang dipimpin oleh Detective Reiji akhirnya memutuskan untuk mengecek semua CCTV di lokasi pembunuhan, sedangkan Kagura dan timnya bertugas mengecek kepemilikan sample DNA yang ditemukan di lokasi pembunuhan.
Detective Reiji memutuskan untuk datang ke laboratorium Kagura setelah melihat pada CCTV bahwa ternyata orang terakhir yang datang ke lokasi kejadian adalah Kagura. Ditempat lain, Kagura sendiri terkejut ketika melihat hasil sample DNA yang di temukan di lokasi ternyata adalah DNA-nya sendiri dengan tingkat kemiripan sebesar 99,9%.
Merasa tidak melakukan tindakan kejahatan itu, Kagura akhirnya kabur ketika akan ditangkap oleh polisi dan ia pun menjadi buronan nomer 1 yang paling dicari di Jepang.
Dalam pelariannya, Kagura dibantu oleh Risa Shiratori, asistennya di laboratorium yang ternyata adalah orang bayaran amerika yang rencananya akan menghijack proyek DNA buatan Jepang itu. Shiratori kemudian membantu Kagura agar tidak tertangkap polisi. Salah satunya adalah dengan membantu Kagura mencari tahu DNA bernomor NF13 yang ditemukan di TKP tetapi ternyata tidak ditemukan siapa pemilik DNA tersebut guna membuktikan bahwa Kagura bukanlah penjahat yang sebenarnya dari kasus ini.
Bersamaan dengan itu, Detective Reiji yang mengejar Kagura akhirnya berkonsultasi dengan Doctor Mina yang merupakan dokter pribadi dari Kagura. Di sana Reiji baru mengetahui bahwa ternyata Kagura memiliki Split Personality dimana kedua sifatnya sangat bertolak belakang. Di satu sisi, Kagura adalah ilmuan yang jenius, kuat dan tenang sedangkan di sisi lain, Ryu adalah seorang seniman yang handal, halus dan ceria.
Detective Reiji yang kemudian dapat berbicara dengan Kagura akhirnya memberitahukan mengenai hal tersebut dan Kagura kemudian mempunyai tugas baru untuk membuktikan bahwa dirinya tetap tidak bersalah, baik dirinya sebagai Kagura maupun sebagai Ryu sesuai karakteristik dirinya yang sudah terungkap pada data DNA yang terekam di software Platina Data.
KOMENTAR GUE TENTANG FILM INI :
NINO!!!!!!! MAU NONTON LAGI!!!!!!!!!!!!!!!!! KURANG BANGET KALO CUMA NONTON 1 KALI!!!! O(>_<)O
Sejujurnya gue udah nunggu lama banget buat bisa nonton ini. Waktu katanya mau tayang di Indonesia, gue udah seneng banget rasanya. Tapi ternyata, kabar mau tayang di mana dan kapan, sampe detik ini kagak jelas. Akhirnya, gue pun malas buat nunggu bioskop Indonesia dan milih nonton di Singapura.
Sumpah, baru kali ini seumur-umur, gue bisa nekat cabut ke Singapura cuma demi nonton ini. Thanks GOD it’s really worth to watch.
Bioskopnya emang nggak gede-gede amat deh… Masih jauh lebih mewah, lebih dingin, lebih mahal dan lebih bagus bioskop Indonesia, percayalah di sana studionya kayak 21 biasa bukan XXI, tapi ya… sensasi liat Nino di layar lebar sampe setiap detail pori-porinya keliatan jerawatan komedoan itu emang beda banget dibanding cuma nonton di laptop. Beberapa kali pengen kyaing, sayang gue lagi gak sama temen2 fangirl dan gue juga lagi jadi turis di negara orang. xD
Cerita diawali dengan rada bingung, tapi gue berkali-kali bilang “wuih.. keren… wuih..!!” liat teknologi Platina Data yang ditunjukin begitu detail sampe cara mereka mengumpulkan sample DNA se-Jepang. Nino yang ganteng pake kaca mata juga sedikit banyak bikin megap2 mau pingsan. xDD
Trus, ditengah-tengah waktu Nino mulai jadi buronan, ya amplop… pelariannya kereeeeeeeennnn banget. Lompat sana lompat sini, lari-lari, naik motor, ada ledakan-ledakan. Gilak! Keren! Gue sumpah kasian banget sama figur Kagura yang musti pontang panting berusaha menyelamatkan diri dari kejaran polisi. *tepuk tangan untuk Nino*
Tengah ke belakang sebenernya rada BeTe karena nggak ada action lagi dan malah ngurusin masa lalu Kagura. Emang sih, kita perlu tau soal itu, tapi ya… mungkin durasinya kagak perlu sepanjang itu. Atau at least bahas Tateshina-nya rada gimana gitu, biar enggak kesannya jadi aneh. Karena jadi ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala gue misalnya…
– Kok pembunuhnya kagak muncul di CCTV?
– Ngapain pake potong-potong rusuk segala? mau nunjukin kalo pembunuhnya pysco tapi kok ya nanggung penjelasannya di akhir.
– Mogul ciptaannya Tateshina, kenapa bisa gampang bener ditemukan? Apa nggak bisa dibikin lebih seru gimana gitu tempat penyimpanannya?
– Ini film di setting tahun 2017, emang bisa gitu dalam 4 tahun lagi bikin program secanggih ini?
dan ya… Masih ada beberapa lagi dah, yang gue sebenernya kagak terlalu perhatian karena mata gue kayak udah ke lem sama bayangan Nino, jadi whatever it is asal ada Nino gue bakal kyaing sendiri gemes-gemes-gemes tanpa peduli-peduli banyak ceritanya ada yang aneh apa kagak.
Gue rasa sih karena ini dari novel dan dipotong jadi film, jadi ada banyak bagian yang kesannya tergesa-gesa. Harusnya panjangin aja tuh, mayan kan gue bisa liat Nino 5 jam gitu misalnya. *ditimpukin sendal* xD
Selebihnya, akting yang lain terlihat biasa2 aja. Yang jadi Tateshina terutama, gue tau dia berperan jadi orang autis, tapi ya harusnya bisa gimana gitulah… Gue liat pemeran film di Indonesia yang meranin orang autis bisa berakting lebih bagus deh…
Subtitle Inggris buatan Singapura gue nilai juga kurang bagus. Akurasinya paling cuma 90% tuh, para fangirl JE harusnya dilibatin buat bikin subtitle film ini deh biar hasilnya lebih cihuy. xD
Well… Well…, overall, ini film gue nilai bagus.
Bukan akting terbagus Nino meskipun sukses bikin malemnya gue nggak bisa tidur karena mikirin nasibnya Kagura yang kayaknya apes bener begitu, bukan juga film dengan soundtrack yang cihuy karena Breathlessnya Arashi ternyata cuman muncul di credit title tapi ini salah satu film Jepang dengan penggunaan teknologi dan action yang terbaik. Sayangnya durasi bagian itunya kurang lama aja… Mahal kali ya bok, ngancurin banyak barang. xDDDDDDD
Terakhir, kalo ini film beneran tayang di Indonesia, sudah bisa dipastikan gue bakalan nonton lagi. Maklum, cerita jenis kayak begini emang favorit gue dan sudah pasti gue nggak puas kalo liat seorang Nino di layar lebar cuman 1 kali. Harus lebih! Hahahahaha…
See you~ ^^
NB: Gile, udah lama juga ya gue kagak bikin review. xDD